A doll’s eyes / Part 4

 

• Author: Han Hyo Mi
• Genre: Fantasy, Romance, Mystery
• Length: Chaptered
• Main Casts:
  • Bae Suzy / Suzy Miss A
  • Kim Myungsoo / L Infinite
  • Other Casts:
    • Nam Jihyun/ Jihyun 4Minute
    • Park Hyungsik/ Hyungsik ZE:A
    • Nam Woohyun

 

 

 

All the cast belong to the God, their managements, parents and fans. But the story line is MINE!!

***

 

 

Banyak hal terjadi diluar nalar, tak pernah terlintas dalam benak setiap manusia yang mengagungkan logika.

***

 

 

 

*Author POV*

 

Myungsoo mengurut pelipisnya berusaha menghilangkan rasa pening yang menghinggapi. Dihadapannya Woohyun masih sibuk bergulat dengan keyboard notebook putihnya. Mata namja itu serius mencermati setiap tulisan yang keluar di mesin pencari.

“apa kau yakin cara ini akan berhasil hyung? Sudah hampir lima bulan ini pencarian kita tak membuahkan hasil”

“sabarlah Myungie, apa kau sudah memutuskan untuk menyerah eoh?”

Pria bermata tajam itu menggeleng lemah. Ia kembali memijat pelipisnya.

“neo gwenchana? Wajah mu terlihat sangat pucat” Woohyun memandang wajah tirus Myungsoo dari atas layar laptopnya. Dahinya mengeryit khawatir

“nan gwenchana. Hanya kurang tidur. Mimpi itu…” Myungsoo menggigit bibir tak melanjutkan kalimatnya. Woohyun mengangguk prihatin, paham apa yang dimaksud oleh Myungsoo.

Namja itu masih saja dikejar-kejar mimpi mengerikan yang sama.

 

“hey! Apa yang sedang kalian lakukan eoh?”

Seru sebuah suara yang terdengar ceria menyentuh gendang telinga kedua sahabat itu. Sepasang kekasih datang menghampiri meja Myungsoo dan Woohyun disudut cafetaria kampus sambil saling berpegangan tangan. Sang yeoja yang tadi menyapa mereka berdua tampak tersenyum lebar. Myungsoo melirik kearah sepasang tangan yang saling bertaut itu dengan rasa tak suka yang kentara.

“eoh, Jihyunie! Annyeong Hyungshik-sshi”

Woohyun tersenyum seraya melambai sekilas pada pasangan yang baru datang dan kini tengah berdiri dihadapan kedua sahabat itu. Myungsoo hanya tersenyum kikuk dan mengucapkan kata ‘annyeong’ dengan pelan.

“apa yang kalian lakukan eoh?” Jihyun kembali bertanya penasaran, sementara kekasihnya Hyungsik meletakkan jemarinya merapikan poni Jihyun yang sedikit berantakan tertiup angin.

“bukan apa-apa” ucap Myungsoo datar. Perih kembali menghinggapi namja bermata tajam itu melihat pemandangan yang tersaji didepan kedua matanya

“ne, Myungie benar. Kami hanya sedang mencari bahan untuk tugas karya tulis. Kebetulan kami satu kelompok” sambung Woohyun

“jeongmalyeo? Ah senang sekali kalau bisa satu jurusan seperti kalian”

“tapi jika kau satu jurusan dengan mereka, belum tentu kita bisa bertemu dan bersama seperti sekarang chagiya” sela Hyungshik seraya mengacak rambut Jihyun lembut. Rona merah segera tercetak dipipi yeojanya.

Myungsoo mendengus tak suka. Woohyun yang menyadari raut keruh diwajah Myungsoo segera berdiri sambil membereskan notebooknya.

“kalian duduklah disini, aku dan Myungsoo masih ada urusan”

“eo..?”

“kkaja, Myungie” tanpa menunggu respon dari saudari kembarnya itu, Woohyun segera menarik lengan Myungsoo menjauh.

“kenapa mereka buru-buru sekali?” tanya Hyungshik seraya menghempaskan tubuhnya di kursi yang tadi diduduki oleh Woohyun. Ekor matanya melirik Jihyun yang masih berdiri, memandang punggung Myungsoo yang semakin menjauh

“solma…” bisik yeoja itu dengan perasaan tak enak.

 

***

 

*Bae Suji POV*

 

Hampir lima bulan berlalu, dan nanti malam adalah purnama yang kelima. Aku begitu gugup juga tak sabar menantikannya. Bukankah sesuai janji pria tua yang mengerikan waktu itu, aku akan kembali menjadi manusia tepat di purnama yang kelima?

Dan selama ini, aku bisa merasakan tubuhku yang berangsur berubah. Jika lima bulan yang lalu aku bisa berbicara, sekarang aku bisa menggerakkan tubuhku dan bahkan berjalan. Meskipun aku harus sangat berhati-hati agar tidak melakukannya didepan Myungsoo oppa.

Aku tak ingin namja yang aku sukai itu mendadak mendapat serangan jantung jika melihat aku dengan tubuh boneka ku tiba-tiba berjalan dan berbicara didepannya.

Myungsoo oppa, ah… aku mengkhawatirkannya. Aku bukannya tidak tau jika setiap malam ia memimpikan ku dan dari teriakannya aku tau itu bukan mimpi yang indah.

Tapi, tenanglah oppa. Sebentar lagi aku akan kembali bersama mu. Bibir kaku bonekaku bergerak membentuk senyuman.

 

***

 

*Author POV*

 

“Myungsoo-ah, kami berangkat ke Jepang hari ini. Kau baik-baiklah di rumah ne?” ayah Myungsoo menatap putranya yang hanya mengangguk sementara mulutnya sibuk mengunyah sarapannya.

“ah Myung-ah hampir saja eomma lupa, nanti sore Doyeonie akan berkunjung. Eomma sudah memintanya untuk sekalian memasakkan makan malam untukmu”

Mata tajam Myungsoo membulat sementara bibirnya mendesis sebal. Ia benar-benar tak suka pada gadis bernama Kim Doyeon itu. Seorang yeoja genit yang suka menempel padanya selama nyaris empat bulan ini. Gadis itu anak sahabat ibunya dan tentu saja itu sudah cukup membuat ibunya menyukai dan berusaha mendekatkan gadis itu pada Myungsoo.

“eomma, kau tak perlu repot meminta Doyeon noona kemari. Aku akan makan ditempat Woohyun hyung”

“andwe! Kau sudah terlalu sering menyusahkan mereka. Dan, ah jangan lupa kau juga nanti antarkan Doyeonie pulang ne?”

Myungsoo hanya bisa mendengus dan memutar bola matanya kesal tanpa menjawab. Hhh… ibunya itu benar-benar telah termakan sikap manis palsu yeoja rubah itu.

 

***

 

“kau tak pulang Myungie? Ini sudah malam” Woohyun melirik Myungsoo yang masih berbaring diranjangnya sambil menutup matanya. Meskipun begitu, Woohyun tahu namja itu tidak tengah tidur

“nanti saja hyung. Aku malas pulang, melihat yeoja rubah itu bisa memperkeruh suasana hatiku”

“nugu?”

“tentu saja Kim Doyeon. Siapa lagi memangnya” gerutu Myungsoo yang disambut kekehan Woohyun.

“baiklah. Tapi apa tidak apa jika kau disini? Sebentar lagi Jihyun akan pulang, dan yang kudengar dari eomma malam ini dia membawa namjachingunya itu untuk makan malam disini” Woohyun mengamati wajah sahabatnya yang semakin berkabut. Merasa tak enak, ia lalu meraih mantel tebalnya dan menarik tangan Myungsoo

“kajja, kita makan malam diluar saja ne? ramyeon di ujung jalan sana bagaimana?”

“call!” seru Myungsoo girang, “sekalian kau traktir aku sebotol soju ne?”

Tuk!

“aisshh appo hyung!”

“siapa suruh kau begitu serakah, sudah bagus aku mau mentraktir sekaligus menemani makan namja patah hati seperti mu”

Kekeh Woohyun seraya berlari menghindari jitakan balasan dari Myungsoo.

***

 

Sementara itu, di kediaman keluarga Kim. Seorang gadis dengan pakaian yang terbilang menantang bagi setiap pria yang memandangnya, tengah menekan deretan nomer seri untuk membuka pintu rumah yang terkunci. Raut wajahnya berseri membayangkan wajah namja tampan yang ia fikir akan segera bisa ia temui. Jemari tangan kanan nya menenteng beraneka macam sayuran dan bahan makanan lainnya.

 

Klik!

 

Terdengar denting pintu yang berhasil ia buka.

“Myungsoo-ya….na waseo!” gadis bernama Kim Doyeon itu mengedarkan pandangan matanya sambil memanggil nama Myungsoo.

Sunyi.  Tak ada sahutan.

“apa dia belum pulang?” gumamnya seraya menekan saklar ruang keluarga yang tadinya gelap.

“hhh…didapur juga tak ada” gumamnya lagi seraya meletakkan kantong berisi sayuran dan bahan makanan di atas meja pantry.

 

‘Sraakkk!!  Krieeetttttt….!!’

 

Tap…

 

Tap…

 

…!!

Suara pintu yang dibuka dari lantai atas dan derap langkah dianak tangga berhasil mengembangkan senyum diwajah Doyeon, mengira Myungsoo yang tengah datang menghampirinya. Sedikit bergegas ia berjalan kearah datangnya suara

“Myung-“

Grrrrhhhhhh!!!!!

……

Arrrgghhhhhhh!!!!!!

….

 

Belum sempat Doyeon selesai memanggil nama Myungsoo, sekelebat bayangan menyergapnya. Geraman mirip milik binatang buas mengiringi teriakan kengerian dan kesakitan dari bibir gadis itu. Tak lama, dalam hitungan detik tubuh gadis itu terhempas kelantai dapur milik keluarga kim yang dingin.

Tubuhnya terlihat menyedihkan dengan bermandi darah dan lubang besar menganga didadanya, memperlihatkan rongga yang kosong tanpa jantungnya lagi.

***

 

*Bae Suji POV*

 

Aku duduk meringkuk disudut dapur dengan mata terbeliak. Menatap tak percaya antara kedua tanganku yang bermandi darah dan sesosok tubuh yeoja yang juga bermandi darah yang tengah tergeletak lemas, tak lagi bernyawa dilantai.

“ap..apa…w-wae??”

Bibirku bergerak gemetar, beberapa tetes darah segar mengalir dari sudut bibirku.

“hahahaha….chukhae Bae Suji, kau berhasil kembali kewujud manusiamu”

Pria tua mengerikan yang waktu itu kini berdiri didepan jendela dapur yang terbuka. Hembusan angin malam menerobos masuk, mengibarkan helai rambut putih keperakannya. Seringai licik terhias diwajah ganjilnya yang menakutkan.

Aku tersentak akan ucapannya dan meneliti tubuhku. Perlahan kususuri tiap inci dari wajahku. Halus, kenyal dan hidup.

Dia benar, aku baru menyadari kini tubuhku bukan berbentuk boneka lagi. Tapi tubuh manusia dengan daging dan darah yang mengalir disetiap pembuluh darahku.

Kegembiraan memenuhi rongga dadaku hingga nyaris saja aku berteriak penuh rasa suka cita hingga sesosok tubuh gadis bermandi darah dilantai yang tertangkap indra penglihatanku memnyadarkanku, bahwa aku butuh penjelasan tentang apa yang baru saja terjadi.

Pria tua yang belakangan ku ketahui adalah seorang jembalang itu kembali menyeringai saat menyadari ekspresi ku.

“ah…benar! Aku lupa memberitahukan konsekuensi dari perubahanmu ini” kekehan yang menyeramkan terdengar dari sela gigi runcingnya

“m..Mwo?! konsekuensi?? Apa maksudmu?!??”

“jiwamu terlalu lama terperangkap dalam tubuh mati sebuah boneka. Jika mendadak dia hidup seperti adanya dirimu yang sekarang, maka tubuh dan jiwamu membutuhkan inti sari dari manusia. Dan tidak ada cara lain untuk mendapatkannya selain….”

Jembalang itu tertawa keras tanpa melanjutkan kalimatnya. Lidahku kelu, menyadari apa yang dimaksudkan oleh mahluk terkutuk didepanku ini. Tuhan…apa yang baru saja aku lakukan? Membunuh nyawa seorang manusia??

“andwe…andwe…”

“ckck… apa yang kau sesali eoh? Bukankah ini yang kau inginkan? Ah ya, ingat setiap tiga purnama sekali kau harus menghisap darah gadis muda jika ingin tetap menjadi manusia”

“Mwo!!” jeritku terbeliak tak percaya, jadi ini belum berakhir?? Tuhan… apakah kini diriku harus menjalani hidup layaknya seorang monster??

Pria itu mengedikkan bahu acuh. Perlahan ia mendekati tubuh tak bernyawa dari yeoja yang tadi kubunuh. Mengangkat tubuh lemas itu diatas bahunya sambil kembali terkekeh

“dan sisa ini, adalah bagianku. Sampai jumpa tiga purnama lagi mulai dari sekarang Bae Suji”

Ucapnya dan sedetik kemudian tubuhnya menghilang bersama sosok yeoja malang yang telah tak bernyawa tadi. Seiring dengan menghilangnya sosok mereka, ruangan dapur yang tadinya sedikit berantakan dan penuh ceceran darah kembali bersih tak berbekas dengan ajaibnya. Begitu juga sisa-sisa darah yang menempel dikedua tangan dan wajahku.

Tubuhku terduduk lemas. Bergetar terisak menangisi takdir baruku yang ternyata lebih mengerikan dari sekedar terperangkap dalam tubuh sebuah boneka.

 

***

 

*Author POV*

 

Myungsoo membuka pintu rumahnya sambil memijat pelipisnya. Kepalanya terasa sedikit pening akibat dua botol soju yang tadi ia minum.

Tiba-tiba langkahnya terhenti saat menyadari tubuh seorang yeoja dengan dress putih selutut tampak tertidur di kursi teras. Myungsoo tak bisa melihat wajah gadis itu dengan jelas karena nyaris seluruh wajahnya tertutupi oleh rambut hitam berkelombangnya.

Siapakah gadis itu? Kim Doyeon kah? Tapi setahu Myungsoo, Doyeon memiliki rambut lurus sebahu. Bukan rambut bergelombang seperti gadis yang tengah tertidur itu.

Perlahan Myungsoo menghampiri dan menyentuh pundak gadis itu

“cheogiyo… agasshi… irreona. Kenapa kau tidur di teras rumah orang eoh?”

Myungsoo menggoyangkan bahu gadis itu sedikit keras. Beberapa saat kemudian tubuh gadis itu bergerak dan ia membuka kedua matanya.

“Myungsoo oppa?”

“nuguseyo?”

Myungsoo menajamkan tatapannya saat gadis itu menyebut namanya.

Gadis itu menyibakkan rambutnya dan sebentuk wajah yang sangat cantik kini tengah memandang Myungsoo dengan berkaca-kaca. Wajah putih dengan hidung mancung sempurna dan eye smile yang terlihat sedih itu menghenyakkan tubuh Myungsoo dalam kebekuan.

Wajah ini… wajah inilah yang selalu datang dalam mimpi-mimpinya akhir-akhir ini.

“Bae Suji… Suji-ah…”

Bibir Myungsoo bergetar saat menyebutkan nama itu. Sedetik kemudian hatinya bersorak gembira saat yeoja itu tersenyum tipis sambil mengganggukkan kepalanya

“ne, oppa. Nan Bae Suji”

Tak lama tanpa berfikir panjang seolah ada dorongan lain yang memerintahkan tubuhnya, Myungsoo menarik tubuh ramping yeoja itu kedalam pelukannya.

“eothokhae??… kemana saja kau selama ini Suji-ah??”

Bisik Myungsoo seraya mendekap tubuh itu semakin erat. Entah, namun rasanya begitu nyaman memeluk tubuh gadis itu. Seakan kembali pulang, dan semuanya terasa benar.

“aku merindukanmu oppa…”

Suji membalas pelukan Myungsoo dengan tak kalah erat. Sesaat dia lupa apa yang baru saja dialami dan dilakukannya.

‘Aku ingin selamanya bersamamu Myungsoo oppa… bisakah??’

 

***

[ TBC ]

 

 

 

 

 

LOL finally… ff ini bisa kelar juga part 4 nya. Entahlah, mungkin banyak yang sudah lupa sama ff aneh bin ajaib ini.

Di part ini, mulai ada Myungzy moment nya meskipun baru nyempil dikit. Dan di part berikutnya saya janji, Myungzy moment nya bakal lebih banyak lagi.

Gomawo dan mianhae buat yang sudah baca, dan nungguin ff lumutan ini (kalau ada) kkk~~

Seperti biasa, kalo sudah Read, dimohon Comment dan Like nya xD

LOVE, Zhi